Index» » » » » » Kebiasaan Buruk dalam Mengatur Keuangan

Kebiasaan Buruk dalam Mengatur Keuangan

Jumat, 20 Desember 2013

Kebiasaan Buruk Mengatur KeuanganSetiap orang pasti pernah mengalami kecerobohan atau bahkan kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan. Padahal sudah banyak sekali artikel dari institusi maupun dari lembaga / konsultan keuangan di media massa maupun di media elektronik yang dapat anda baca, pelajari dan praktekan.

Kondisi keuangan kita saat ini berkaitan dengan kebiasaan-kebiasaan kita mengelelola keuangan di setiap waktu. Dalam hal keuangan, keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam mencapai tujuan keuangannya sangat ditentukan bagaimana kebiasaan orang tersebut dalam mengelola keuangan pribadinya.


Kebiasaan-kebiasaan buruk dalam hal pengelolaan keuangan dibagi menjadi 3. dan hal-hal tersebut dapat dihindari dan dapat pula diperbaiki.

Memelihara Hutang Credit Card
Kebiasaan Buruk Mengatur KeuanganSebenarnya kartu kredit hanyalah alat bantu untuk memudahkan kita dalam segi pembayaran. Seiring dengan waktu, kemudahan-kemudahan kartu kredit mulai dengan kemudahan mendapatkannya, kemudahan tempat-tempat transaksinya, sehingga banyak orang yang membiasakan diri membayar belanjaan menggunakan kartu kredit. Kebiasaan ini baik hanya bila tagihan kartu kredit selalu dibayar lunas setiap tanggal jatuh tempo.

Tetapi bila yang dibayar setiap tanggal jatuh tempo hanya pembayaran minimum, kebiasaan inilah yang akan mengubur seseorang dalam hutang yang semakin hari semakin menumpuk ditambah bunga kartu kredit yang terus bertambah berkali-kali lipat.

Satu-satunya cara menyelesaikan masalah ini adalah dengan STOP menggunakan kartu kredit, biasakan diri Anda untuk melakukan transaksi keuangan dengan uang tunai, kemudian gunakan semua uang tambahan yang bisa Anda peroleh setiap bulannya untuk melunasi hutang kartu kredit tersebut. Anda akan memperoleh kemajuan dalam mencapai kebebasan keuangan apabila Anda berhenti menggunakan kartu kredit untuk membeli barang/jasa di luar kemampuan Anda.

Lebih Besar Pasak Daripada Tiang
Kebiasaan Buruk Mengatur Keuangankebiasaan ini berlaku di banyak orang. Bahkan beberapa orang mengklaim bahwa kebiasaan ini adalah kebiasaan yang "manusiawi". Dan kebiasaan ini berlaku untuk orang-orang dalam berbagai tingkat penghasilan, yang penghasilannya pas-pasan maupun yang penghasilannya lebih dari cukup. Setiap orang harus mulai belajar untuk memiliki rasa cukup.

Perasaan cukup ini adalah kebiasaan baik yang akan sangat membantu untuk memperbaiki kebiasaan buruk membelanjakan uang melebihi penghasilan yang diterima. Saya yakin apabila kita bisa membedakan yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan, sebagian besar dari kita sudah memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendasar untuk dapat hidup. Bila pendapatan kita setiap bulan masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar kita, luangkanlah waktu ekstra untuk memperoleh penghasilan tambahan untuk mencukupkan kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut.

Gengsi dan iri !
Kebiasaan Buruk Mengatur KeuanganSeringkali Anda melihat tetangga mengendarai mobil keluaran terbaru dan melewati depan rumah Anda. Kemudian Anda mulai berpikir, “Wah, dia saja bisa membeli mobil baru itu, kenapa saya tidak?”. Didorong oleh pemikiran seperti itu, Anda memutuskan untuk pergi ke pameran atau gerai penjualan mobil kemudian membeli mobil keluaran terbaru dengan menggunakan fasilitas kredit mobil.

Padahal, pada kenyataannya belum tentu tetangga Anda itu mampu untuk membeli mobil baru tersebut. Jadi, Anda dan dia sudah sama-sama membeli mobil yang belum mampu dibeli hanya untuk bersaing satu sama lain.

Berawal dari mobil, handphone, jam tangan dan keinginan-keinginan lain, hutang Anda akan semakin menggunung. Bila hutang tersebut tidak diatasi maka akan mendorong Anda jatuh ke dalam jurang hutang yang dalam. Anda harus memahami bahwa kekayaan material tidak bisa membawa kepada kebahagiaan, milikilah perasaan cukup akan segala sesuatunya dan puaskan keinginan Anda hanya bila Anda sudah benar-benar mampu.

Demikianlah 3 kebiasaan keuangan yang buru dalam mengatur keuangan, dan bagaimana cara-cara merubah kebiasaan-kebiasaan itu menjadi kebiasaan-kebiasaan yang baik untuk mencapai kebebasan keuangan yang selalu diimpikan semua orang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar