Index» » » » » » » Pemerintah Pastikan Alokasi Terminal LNG Arun

Pemerintah Pastikan Alokasi Terminal LNG Arun

Sabtu, 19 Oktober 2013

Industri pengguna gas mendesak pemerintah segera menetapkan alokasi gas untuk merealisasikan proyek konversi fasilitas gas alam cair (LNG) Arun menjadi terminal penerima LNG yang menelan investasi US$80 juta.

Konsumen gas yang akan memanfaatkan alokasi gas tersebut, yakni PT Pupuk Iskandar Muda (105 MMscfd), PT Aceh Asean Fertilizer (70 MMscfd), PT Kertas Kraft Aceh (8 MMscfd), dan PT PLN (17 MMscfd). Penetapan alokasi gas itu diharapkan bisa tuntas pada Maret agar proyek berkapasitas 200 MMscfd itu bisa dilaksanakan mulai April 2011.

Dirut Pupuk Iskandar Muda Mashudianto mengatakan kepastian alokasi gas merupakan syarat bagi terlaksananya proyek konversi fasilitas LNG Arun menjadi terminal penerima.

Berdasarkan studi kelayakan, tuturnya, terminal penerima LNG tersebut bisa mendapatkan sumber pasokan LNG dari Tangguh pengalihan Sempra dan pasokan lain yang memungkinkan.

“Bisa juga impor tetapi yang paling bagus bisa mendapatkan LNG Tangguh pengalihan Sempra. Itu harus segera diputuskan pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM setidaknya bulan ini agar April bisa dilaksanakan proyeknya dan 2013 sudah bisa beroperasi,” katanya kepada Bisnis hari ini.

Mashudianto mengatakan penetapan alokasi tersebut harus sudah dalam bentuk keputusan volume, yaitu sebanyak 20 kargo LNG berikut harganya.

Sambil menunggu keputusan itu, setelah menuntaskan studi kelayakan, secara paralel PT Pertamina (Persero) selaku calon kuat operator terminal penerima LNG tersebut kini memproses detail engineering design (DED) proyek itu.

“Pelaksanaan DED, pembahasan alokasi gas, dan proses penetapan Pertamina selaku operator baru di sana dilaksanakan secara paralel. Untuk operator, sebenarnya idenya sudah disetujui Pertamina, tetapi masih menunggu formal letter dari Kementerian Keuangan,” katanya.

Mashudianto menambahkan dalam pembahasan mengenai penggunaan fasilitas LNG Arun, operator akan dikenakan biaya sewa oleh pemerintah. Secara indikatif, besaran sewa terminal LNG tersebut diperkirakan US$0,5 per juta British thermal unit (MMBtu).

“Biaya sewanya tidak terlalu besar karena depresiasi fasilitas itu sebenarnya hampir 0. Mungkin sekitar US$0,5 per juta Btu dan itu akan di-pass on kepada konsumen,” katanya.

Dengan acuan harga Tangguh South California plus biaya pengalihan US$0,8 per juta Btu, harga akhir LNG Tangguh di tingkat konsumen saat ini kemungkinan berkisar US$5—US$6 per juta Btu.(hl)

Sumber : http://www.bisnis.com/industri/manufaktur/15425-pemerintah-diminta-pastikan-alokasi-gas-terminal-lng-arun




Tidak ada komentar:

Posting Komentar